Rilis Lagu untuk Disney, Payung Teduh Gaet Manajer Jadi Vokalis
A
A
A
JAKARTA - Menyambut penayangan Ralph Breaks the Internet pada 23 November mendatang, Disney Indonesia mengumumkan kolaborasi istimewa. Di bagian akhir sekuel Wreck-It Ralph itu, penonton akan disuguhi sebuah video klip istimewa, yaitu lagu soundtrack yang dinyanyikan Payung Teduh.
Lagu berjudul Sebuah Lagu itu akan dirilis secara digital pada Jumat (16/11/2018). Lagu itu ditulis drummer Payung Teduh, Alejandro Saksakame alias Cito dengan vokal diisi manajer Payung Teduh, yaitu Marsha Ditia. Ini adalah kali pertama Payung Teduh tampil dengan suara vokal perempuan. Sejak Is keluar dari grup ini, vokal biasanya diisi oleh gitaris mereka, Ivan Penwyn.
Video klip lagu Sebuah Lagu ini akan dirilis pada 23 November mendatang, atau bersamaan dengan penayangan Ralph Breaks the Internet di bioskop. Lagu ini akan muncul di end credit di seluruh bioskop di Indonesia dan Malaysia.
Country Head Disney Indonesia Herry Salim mengatakan, sangat senang bisa berkolaborasi dengan Payung Teduh untuk original single yang terinsprasi dari film Disney tersebut. Kolaborasi ini adalah yang pertama di Asia Tenggara. Payung Teduh dipilih karena dinilai menjadi salah satu band yang paling kondang dan digandrungi anak muda saat ini. Selain itu, band ini juga dinilai punya talenta yang luar biasa.
“Melalui kolaborasi ini, kami ingin menghadirkan konten menarik dan relevan bagi para penggemar, menampilkan talenta lokal yang berbakat serta menginspirasi industri kreatif lokal,” papar Herry.
Cito, penulis Sebuah Lagu ini, mengatakan, pembuatan lagu itu cukup menantang dirinya. Perbedaan mendasar antara sifat asli film Wreck-It Ralph yang energik dengan musik Payung Teduh yang terdengar santai membuatnya kesulitan. Cito harus mampu menerjemahkan Wreck-It Ralph dalam musik Payung Teduh.
“Tantangannya adalah bagaimana mempresentasikan persabatan antara Ralph dan Vanellope, gimana menerjemahkannya dengan bahasa Payung Teduh,” ujar Cito dalam konferensi pers Ralph Breaks the Internet: Wreck-It-Ralph 2 di Jakarta, Kamis (15/11/2018).
Selain itu, dalam menggarap lagu ini, Cito sangat bergantung pada film Wreck-It Ralph yang dirilis pada 2012 karena dia belum bisa menonton sekuelnya secara langsung. Selain itu, untuk menambah inspirasi, dia juga menonton seluruh trailer Ralph Breaks the Internet.
Sementara, keterlibatan sang manajer, Marsha, sebagai vokalis Payung Teduh bukanlah sesuatu yang direncanakan. Menurut Cito, awalnya, lagu itu dinyanyikan Ivan, yang menjadi vokalis Payung Teduh sejak Is hengkang. Namun, ketika lagu itu didengarkan, mereka merasa tidak sreg dan akhirnya meminta Marsha untuk menyanyi.
Marsha mengaku awalnya dia malu. Namun, dia kemudian melakukannya setelah mendapatkan respons yang baik dari orang yang mendengarkan sampel suara yang dia kirimkan. Selain itu, apa yang terjadi juga merupakan tanggung jawabnya. Awalnya, Payung Teduh mendapatkan 5 hari untuk menggarap lagu itu, tapi oleh Marsha mereka diminta menyelesaikannya dalam satu hari karena dia khawatir para personelnya bakal sibuk dengan kegiatan masing-masing jika tidak segera digarap.
“Pas disuruh nyanyi, saya bilang buat sampel aja ya, saya malu. Tapi, ternyata responsnya bagus. Mereka bilang, Marsha, lanjutin aja’,” kata Marsha.
Keterlibatan Marsha dalam single terbaru Payung Teduh ini kemungkinan akan membuka jalan bagi band itu untuk mendapatkan vokalis baru. Cito mengatakan, tidak menutup kemungkinan bagi Payung Teduh untuk menambahkan Marsha sebagai vokalis tetap mereka dengan tetap menjadi manajer mereka.
“Jadi, ya, nantikan saja,” timpal Comi, basis Payung Teduh.
Lagu berjudul Sebuah Lagu itu akan dirilis secara digital pada Jumat (16/11/2018). Lagu itu ditulis drummer Payung Teduh, Alejandro Saksakame alias Cito dengan vokal diisi manajer Payung Teduh, yaitu Marsha Ditia. Ini adalah kali pertama Payung Teduh tampil dengan suara vokal perempuan. Sejak Is keluar dari grup ini, vokal biasanya diisi oleh gitaris mereka, Ivan Penwyn.
Video klip lagu Sebuah Lagu ini akan dirilis pada 23 November mendatang, atau bersamaan dengan penayangan Ralph Breaks the Internet di bioskop. Lagu ini akan muncul di end credit di seluruh bioskop di Indonesia dan Malaysia.
Country Head Disney Indonesia Herry Salim mengatakan, sangat senang bisa berkolaborasi dengan Payung Teduh untuk original single yang terinsprasi dari film Disney tersebut. Kolaborasi ini adalah yang pertama di Asia Tenggara. Payung Teduh dipilih karena dinilai menjadi salah satu band yang paling kondang dan digandrungi anak muda saat ini. Selain itu, band ini juga dinilai punya talenta yang luar biasa.
“Melalui kolaborasi ini, kami ingin menghadirkan konten menarik dan relevan bagi para penggemar, menampilkan talenta lokal yang berbakat serta menginspirasi industri kreatif lokal,” papar Herry.
Cito, penulis Sebuah Lagu ini, mengatakan, pembuatan lagu itu cukup menantang dirinya. Perbedaan mendasar antara sifat asli film Wreck-It Ralph yang energik dengan musik Payung Teduh yang terdengar santai membuatnya kesulitan. Cito harus mampu menerjemahkan Wreck-It Ralph dalam musik Payung Teduh.
“Tantangannya adalah bagaimana mempresentasikan persabatan antara Ralph dan Vanellope, gimana menerjemahkannya dengan bahasa Payung Teduh,” ujar Cito dalam konferensi pers Ralph Breaks the Internet: Wreck-It-Ralph 2 di Jakarta, Kamis (15/11/2018).
Selain itu, dalam menggarap lagu ini, Cito sangat bergantung pada film Wreck-It Ralph yang dirilis pada 2012 karena dia belum bisa menonton sekuelnya secara langsung. Selain itu, untuk menambah inspirasi, dia juga menonton seluruh trailer Ralph Breaks the Internet.
Sementara, keterlibatan sang manajer, Marsha, sebagai vokalis Payung Teduh bukanlah sesuatu yang direncanakan. Menurut Cito, awalnya, lagu itu dinyanyikan Ivan, yang menjadi vokalis Payung Teduh sejak Is hengkang. Namun, ketika lagu itu didengarkan, mereka merasa tidak sreg dan akhirnya meminta Marsha untuk menyanyi.
Marsha mengaku awalnya dia malu. Namun, dia kemudian melakukannya setelah mendapatkan respons yang baik dari orang yang mendengarkan sampel suara yang dia kirimkan. Selain itu, apa yang terjadi juga merupakan tanggung jawabnya. Awalnya, Payung Teduh mendapatkan 5 hari untuk menggarap lagu itu, tapi oleh Marsha mereka diminta menyelesaikannya dalam satu hari karena dia khawatir para personelnya bakal sibuk dengan kegiatan masing-masing jika tidak segera digarap.
“Pas disuruh nyanyi, saya bilang buat sampel aja ya, saya malu. Tapi, ternyata responsnya bagus. Mereka bilang, Marsha, lanjutin aja’,” kata Marsha.
Keterlibatan Marsha dalam single terbaru Payung Teduh ini kemungkinan akan membuka jalan bagi band itu untuk mendapatkan vokalis baru. Cito mengatakan, tidak menutup kemungkinan bagi Payung Teduh untuk menambahkan Marsha sebagai vokalis tetap mereka dengan tetap menjadi manajer mereka.
“Jadi, ya, nantikan saja,” timpal Comi, basis Payung Teduh.
(alv)